Senin, Oktober 03, 2011

Learn to Lead. Learn to Live Together. Part. 1



What do you know about leading?
Make the other people follow behind you so that you can order you followers without limit? No. Not that. Leading is not just to order your followers. It takes more than that.
One more thing. Bagi yang tidak mengerti, bukalah google translate ato kamus.

Okay, tanggal 24 September 2011 kemaren, gue ada acara LDK dari sekolah gue untuk calon OSIS dan MPK. Dan inilah inti cerita gue.

Jauh sebelum LDK. Kira kira 604.800 detik sebelum LDK, kita melakukan persiapan sebelum LDK. Gue dapet kelompok yang “lumayan”. Gue masuk di kelompok 10 and here it is:

Andhiki: Calon ketua MPK yang berhasil menjadi ketua MPK. Entah karena emang bagus ato karena asal milih.
Raysa: A cheerleader girl. Anak OSIS yang udah lebih dulu menjadi OSIS sebelom gue.
Farah: Entah anak siapa dan jenis apa. Dia adalah biggest girl di kelompok gue.
Asri: Anak kelas 10 (1 SMA). Newbie. Entah OSIS or MPK
Amira: Anak kelas 10 yang merupakan korban sinetron dengan nama orang sinetron. Cheerleader girl, anak Padma (Theatre), dan MPK.
Risa: Merpati putih girl. Sering dimirip – miripin sama limbad. MPK girl.
Fajrin: Newbie boy, MPK, dan basketball boy. Dia masuk SMAN 3 karena Jalur prestasi basket.
Iqbal: Ini adalah gue. Anak paling ganteng dikalangan makhluk – makhluk di Ragunan. Sering dimirip – miripin sama jempol kaki Bruno Mars.

That’s it.

Next, nama kelompok gue adalah Ban-Ki-Moon. Dia adalah korean yang menjadi Sekjen PBB. Mungkin dialah penyebab maraknya korean pop.
Ban Ki Moon. Sekjen PBB. Korean Boy









Di masa menjelang LDK, segalanya terlihat begitu riweuh. Tugas yang diberikan pada H-2, measalah keuangan, masalah sekolah, masalah muka gue yang ga pernah ganteng, dll. Dan puncaknya adalah saat H-1. Itu adalah pengorbanan terbesar gue dimana flashdisk, charger laptop, duit, tenaga, dan muka ganteng gue hilang.

Hari H dateng. Jam 4 pagi gue bangun, mandi, makan, minum, shalat, prepare, dan pergi. Di jalan, gue baru nyadar kalo charger laptop ga ada di rumah. Bokap gue yang tau akan hal itu langsung ngambek. Setelah sampe sekolah kira – kira jam setengah 6, gue langsung mencari OB karena kunci kelas ada di mereka. Hasilnya: Nihil.
Kemarahan bokap tak kunjung mereda. Bahkan, di satu waktu nyokap gue jadi korban. Disitu gue merinding kebingungan. Gue memutar otak buat mengembalikan charger laptop.
Setelah sekian lama, OB datang dan gue menemukan charger laptop. One problem solved. Time to focus on LDK.

At LDK. First, kita ke Gunung Bunder naek truk militer. When arrive, truk dipukuli entah dengan bambu, besi ato mungkin kepala mereka sendiri. Pokoke, berisik. Then, kita semua disuruh jalan jongkok menuju lapangan. And then, LDK begin.

Setelah menuju barak, kita makan, istirahat, and have fun. Setelah itu, ada tafakur alam. Karena gue kelompok 10, jadi kita kebagian yang paling akhir.
Amira yang sedang ngasih lilin dan gue diem dengan muka yang ga pernah ganteng











Tafakur alam. Post 1: We learn about communication. Communication is the most important thing in organization. Setelah diberi amanat untuk disampaikan ke pos 3, we go to post 2.
Tafakur alam. Post 2: We learn about honesty, and leadership. After that, kita dapet sebuah “amanat” untuk “menyanyi”. Gue udah berpikir ga enak karena gue rasa ini lagu yang ga bener. Ketika gue pengen interupsi, kita udah disuruh jalan duluan. Too late.
Tafakur alam. Post 3: We learn about instruction. We must choose between good instruction and bad instruction. Okay, di post ini gue disuruh makan pare dimana pare yg gue makan nyangkut di tenggorokan. Damn it’s crazy. Pahit, gede, dan nyangkut di tenggorokan. Rasanya seperti diputusin pacar. Tawa yang meledak terjadi di pos ini. Dan itu karena ekspresi gue. Ouch.
Tafakur alam. Post 4: We learn about finance. Nothing happens a lot in this post. Kita cuma dikasih tahu mentah sama pare sedikit.
Tafakur alam. Post 5: We learn about Work Program. Yah, it’s happen just like that. Gue bingung karena kita rembukan hanya 1 menit dan karena gue merupakan newbie, gue cuma bisa nurut aja.

And tafakur alam is done.

Malemnya, kita ada pengajian, “makan” dan curhat sedikit. Ketika sesi curhat, Azrina, Velda, dan Ghasani merupakan orang paling ribut yang kagetan. Sick. After that, kita tidur... End of this day.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar