Believe it or not, gue lebih suka beraktivitas pagi
ketimbang siang. Kenapa? Karena pagi lebih seger. Masa sih?? Menurut lo??
Gue mau kasih sebuah fakta. Ya. Fakta. Ini faktanya: gaada
yang bisa mengalahkan rasanya menghirup udara segar di pagi. Percaya sama gue,
menghirup udara segar di pagi hari itu surga dunia (disclaimer, pagi yang gue
maksud adalah antara jam setengah 6 pagi sampai jam 8 dan ditempat yang tidak kena
macet karena kalo macet isinya pasti asep knalpot semua).
Dan apa cara terbaik untuk menikmati pagi hari? Pakai helm,
nyalakan motor, go cruising. Dan tentu saja, jangan pakai helm doang. Pakailah
celana dalam, celana luar (kalo malu pake celana dalam doang), baju, jaket
motor, dan gear safety lainnya.
Terus kalo udah riding, riding kemana? Cari tempat ngopi
yang asik. Ya, ngopi.
Believe it or not, I’m a coffee lover. Meskipun masih males
minum kopi pait dan gabisa “brew” kopi sendiri, tapi gue suka ngopi. Some say,
ngopi itu bagusnya di jam 7 sampai jam 8. I agree. Permasalahannya? Tempat
ngopi paling pagi mostly buka jam 9. Exception untuk Starbucks yang kalo
weekdays buka jam 7 dan weekend buka jam 8.
In case gue punya uang, gue akan bikin tempat yang cozy,
hire barista yang oke, R&D untuk rasa kopi terbaik, punya charging point
yang memadai (ini penting. Di zaman ini, charging point itu ibarat surga), dan
yang penting adalah buka dari jam 7 pagi hingga jam 10 malam. Kenapa? Karena
menurut gue, menikmati kopi itu yang pas adalah antara jam 7 sampai jam 8 pagi
dan antara jam 5 sore sampai 8 malam.
Pasti mahal. I agree. Tapi ini bukan masalah besar. Karena
kalo tempat kita di review bagus, kemungkinan ramenya lumayan bikin nyengir dan
kalo quality bagus, harga sedikit lebih mahal ya wajar.
Nah, tempat ngopi ini sebenernya ga cuma buat sekedar ngopi
doang. Bisa aja dijadikan tempat ngongkrong atau titik kumpul.
Mari melihat Kopitiam QQ di deket Senayan. Minggu pagi,
tempat itu pasti rame. Dan ramenya bukan hanya oleh anak muda. Kaum dewasa juga
hadir. Datangnya pake mobil avanza (maaf men-generalisir)? Engga. Datengnya
pake motor Harley, Sportbike, Superbike, Grand Tourer, Motor Kolektor, dan
lainnya yang gue yakin isi dompetnya bisa beli tempat tersebut lengkap dengan
mbak-mbaknya. So, masalah harga? Coret.
Dan menurut gue, Bogor tuh masih kurang tempat-tempat macam
kopitiam yang bisa dipakai buat nongkrong atau titik kumpul.
Sampai sekarang, gue masih bermimpi punya cafe sendiri,
diisi dengan kumpulan manusia, motor BMW R27 terpampang sebagai hiasan, dan gue
melihat semuanya di balik meja barista sambil senyum kegirangan. Doakan saja
terwujud.
Dan cafe gue bernama The Garage. Terletak di dekat perumahan
taman kencana. Hmmmmm.....
*On the way bank *minjem duit 3 milyar
See you on the next post.