Sabtu, Januari 29, 2011

It's a love


Siang itu gua duduk terdiam di sebuah bis yang ber-AC. Hujan turun dengan lebat membuat suasana cozy, dingin, dan sejuk.
Hari itu, pikiran gua kosong.

Disaat pikiran gua kosong, gua bisa mengingat segala hal lebih jelas. Dan pikiran gua saat itu tertuju pada satu hal.

Gua kenal sebuah perempuan cantik jelita bernama Vivi Sofia. Dia merupakan teman yang lebih dari teman. Gua kenal dia awal Desember 2009 lalu. Gua kenal dia dari sebuah situs bernama Facebook.
Satu ketika, kita sudah tukeran nomer HP. Malam itu gua berniat menghabiskan malam bersama HP gua yang terus didatangi sms dari dia. Kita smsan sampai hampir tengah malam.
Di akhir messaging tersebut, dia sms:
‘Iqbal, boleh gua pajang nama lu di status?’
Gua bales singkat:
‘Boleh aja. Hehe’

Gua tertidur.
Paginya ketika gua berniat membuka Facebook, gua lihat statusnya:
‘Iqbol seru ih..’

Sejak itu, gua punya panggilan ‘Iqbol’. Dan sejak itu pula, gua tertarik dengannya.

Di sebuah hari nan kosong, gua terdiam di tempat les gua. Iseng – iseng membuka Facebook tak bermasalah mungkin. Lalu, gua membuka Facebook dan melihat Profile Vivi Sofia. Disitu tertulis jelas status relationshipnya. ‘In a relationship with .............’
Gua ga berani lihat lebih lanjut ke bawah. Saat itu, gua langsung menutup HP dan duduk di pojokan. Keadaan gua yang sedang sedih + bored + sakit hati itu sempat ditanya oleh guru gua. Gua ga berani menjelaskan keadaan gua tersebut. Tidak lama kemudia, sebuah sms sampai di HP gua. Disitu tertulis jelas pengirimnya:
Vivi Sofia

Saat itu gua smsan dengan dia dengan keadaan low-mood. Alhasil, smsan dengan dia hari itu kurang berkesan.

Beberapa hari kemudian, ketika gua hendak naik bis, HP gua berbunyi pertanda ada sms. Vivi sofia adalah pengirim sms tersebut.
Di dalam percakapan tak langsung tersebut, gua berani mengungkapkan hal yang sesungguhnya. Gua cemburu sama dia. Dia bilang dia terharu. Entah itu jujur, atau mungkin hanya bualan belaka agar gua menjadi senang.

Hari demi hari berlalu. Dia putus dengan pacarnya itu. Sekarang dia single. Kedekatan gua dengannya bertambah. Di suatu saat, rasa suka gua kepadanya bergejolak melebihi batas normal. Dan ketika itu, gua sudah melaksanakan UN, dan Ujian masuk SMA. Saat itu, gua diterima di SMAN 3 Bogor.
Hari itu, saat beberapa hari menjelang pembagian SKHUN, gua membuka Facebook. Di headline, terpampang jelas sebuah berita.
‘Vivi sofia is in Relationship with ....................’
Hari itu, saat itu, jam itu, menit itu, detik itu, gua merasa kiamat sudah datang. Sebuah kejadian unpredictable datang dan menghujam sebuah perasaan suka dicampur kagum dengan sebuah berita dengan berat layaknya ikan paus biru dan keras seperti sebuah baja. Perasaan gua hancur lebur seperti debu.
Komputer yang berada di depan gua ingin sekali gua bakar. Gua sempat terjatuh dari kursi yang gua duduki saat itu karena perasaan kecewa, dan hancur.
Saat itu, gua langsung mematikan komputer dan tidur untuk melupakan semua rasa sakit yang gua alami saat itu. Gua terdiam membisu selama beberapa hari. Mengasingkan diri dari dunia luar dan dunia maya.

Datanglah bulan Januari 2011. Itu berarti, gua sudah 1 tahun lebih dekat dengan seorang perempuan jelita bernama Vivi.
Waktu telah berlalu. Hubungan gua dan Vivi membaik. Kita telah melupakan masa – masa pahit yang telah kita lewati berbulan – bulan lalu. Sekarang kita mencoba untuk berteman yang baik tanpa masalah. Kita mencoba untuk menghargai satu sama lain agar tidak timbul perpecahan di antara kita.
Saat itu, seperti yang biasa kita lakukan setahun yang lalu, kita smsan sampai larut malam. Hanya saja, tidak selarut ketika satu tahun yang lalu.
Di satu sesi, dia bertanya:
‘Iqbal, kenapa lu engga ninggalin gua? Kenapa lu terus pengen deket sama gua? Padahal gua kan sering bikin lu sakit hati.’
Gua bales:
‘Karena gua udah terlanjur suka setengah mampus sama lu, vi.’
Lalu dia bales lagi:
‘Jujur bal, lu tuh cowo yang deket paling lama sama gue. Jujur gua pengen banget lu masih deket sama gue.’
Kata – kata tersebut berputar di sekeliling gua.

Hari ini, 27 Januari 2011 yang bertepatan dengan hari Kamis. Gua ada acara kumpul dengan temen – temen gua. Gua juga mengajak Vivi buat bergabung. Kita niatnya berkumpul di Taman Koleksi IPB. Gua dateng pertama.
Ketika gua sedang diam menunggu Vivi dan temen gua yang laen, seorang mahasiswa IPB menginterogasi gua karena gua seorang anak SMA. Ketika itu, gua juga melihat banyak anak SMA lainnya.
Saat interogasi berlangsung, Vivi dan temen deketnya dateng. Karena gua sedang diinterogasi, gua sedikit kagok. Beberapa saat kemudian, gua masih diinterogasi. Tetapi kali ini temen gua berdatangan. Itu membuat gua makin kagok.
Gua udah selesai diinterogasi, lalu gua ngobrol sebentar dengan Vivi. Ternyata dia sudah mau pulang. Hal ini ngebuat gua sakit hati. Hal yang telah direncanakan tapi tidak berjalan dengan baik.

Malam ketika gua nyampe rumah, rasa sakit hati gua begitu bergejolak. Emosi tidak stabil. Akhirnya timbullah sebuah kontroversi dengan Vivi. Karena tertekan, gua mencoba minta maaf kepada Vivi. Dia tidak memberikan respon. Saat itu gua ngerasa bersalah dan tidak bisa memaafkan diri gua sendiri.
Pada malam yang mencekam seperti itu, gua mencoba menenangkan diri dengan lagu love will find a way yang ada pada film lion king 2. Hal itu bukannya membuat gua tenang, justru membuat gua semakin sedih.
Gua teringat kembali kata – kata seorang Vivi kepada gua.
‘Jujur gua pengen banget lu terus deket sama gua’
Satu hal yang harus dia ketahui.
Gua juga pengen terus dekat dengannya. Tetapi tidak seperti ini. Gua pengen terus dekat dengannya. Tanpa masalah.