Jumat, Maret 11, 2011

One day with a beautiful girl



Di suatu hari, gua duduk di sebuah bis ekonomi. Gua ga bisa berpikir lurus. Pikiran gua bercabang. Kesana kemari tak jelas. Akhirnya gua melihat – lihat keadaan sekeliling gua. Sang pedagang – pedagang berjualan di terminal dan di bis, para salesman mempromosikan barangnya, para kondektur menghitung uang, para supir bis sedang diam di kursinya sambil merokok. Akhirnya gua terdiam…

Di sela – sela ketika gua diam, sms dari operator menarik perhatian gua. Iklan tak jelas itu langsung gua delete. Sebelum gua menaruh hp kembali ke habitatnya (kantong), gua kembali terdiam. Setelah diam beberapa detik, barulah gua taro hp gua tersebut balik ke habitatnya.

Gua diam, tetapi kali ini berpikir.
Gua berpikir about “love”.
Terlihat di sekeliling gua ada 3 pasangan hidup yang gua liat. Pertama, ada suami istri yang berumur lanjut (Tua bagi yang tidak tahu maksudnya apa). Kedua, gua liat ada pasangan berumur 20an mungkin sedang berpacaran di sudut kanan belakang bis. Yang ketiga, tepat di belakang gua ada sepasang anak SMA yang sedang bercanda seperti orang pacaran.
Gua kembali kepada posisi awal kemudian kembali berpikir. Gua melihat keluar jendela, terlihat banyak penumpang yang ingin naik ke bis tujuannya.
Tak lama kemudian, bis mulai jalan.

Pada saat itu, gua kembali berpikir about “love” yang membuat pikiran gua bercabang layaknya akar pohon kelapa yang berbentuk serabut.
Sebuah kisah datang ke bayang – bayang pikiran gua. Kisah beberapa bulan lalu kembali terungkap. It’s a flashback…
Gua teringat kisah ketika gua berjalan – jalan dengannya, seorang wanita jelita yang telah membuat hidup gua menjadi lebih bersemangat. Dialah yang berada dalam mimpi gua ketika gua tertidur di sebuah tes masuk SMAN 3 Bogor (saat itu, tes bahasa Inggris kalo tidak salah). Dia sedang mencoba parfum – parfum yang ada di sebuah supermarket. Sesekali gua melihatnya mencoba – coba berbagai parfum. Gua pengen banget menyarankan dia untuk membeli baygon. Selain untuk parfum, itu juga bisa untuk mengusir nyamuk dan mengusir kehidupan seorang manusia.
Di sela – sela kejadian itu, gua berpikir bahwa dunia terkadang tidak adil buat gua. Kenapa Tuhan menciptakan orang seperti dia? Cantik, rajin, pintar, fashionista, baik, taat kepada agama, friendly, etc. Tuhan terkadang bisa tidak adil juga.

Seusai ia memilih parfum, ia langsung menuju ke kasir. Gua meminta izin untuk membeli sebuah makanan. Gua membeli coklat silverqueen. Hasrat ingin memberi sebuah kenangan manis untuknya menghiasi pikiran gua. Setelah bayar, gua berpikir untuk memberinya hadiah manis. Gua ingin memasukkan coklat silverqueen yang gua beli tadi ke dalam tasnya diam – diam. Namun niat tersebut gua urungkan. Tak sadar bungkus coklat tersebut sudah gua kelupas. Entah kenapa gua melakukan hal itu. Mungkin karena gua kelaparan.

Akhirnya kita pulang. Gua, dia, dan temannya yang dia bawa sejak pertemuan itu berjalan mengarungi Botani Square Bogor dari supermarket tadi ke pintu keluar. Sesekali gua melihat wajah jelitanya.
Saat di luar, gua berpisah dengannya. Gua menyempatkan diri menatap dirinya. Dan gua menarik kesimpulan, wajahnya terlihat lebih cerah. Mungkin karena suasana sudah menjelang maghrib.

Selama perjalanan pulang, gua tidak bisa berhenti tersenyum.

Saat itu, gua teringat hukum newton ke-3 (sedang school addicted)
Jika kita memberikan aksi pada suatu benda, maka benda tersebut akan memberikan reaksi kepada kita.
Gua telah memberikan rasa sayang kepada gadis cantik jelita tersebut. Hanya saja, gua tidak tahu apa reaksi yang akan dia berikan kepada gua.

1 komentar: