Minggu, Maret 13, 2011

Malam with kenangan...



Malam itu, laptop di depan gua menyiarkan film gie. I know, film itu film lama.
Selesai film itu, gua berpikir… Apa yang akan terjadi ketika gua meninggal? Apakah dunia akan mengenang gua? Atau malah dunia senang setengah mampus karena kehilangan seorang Iqbal? Itu adalah pertanyaan yang hanya akan terjawab ketika gua meninggal suatu saat nanti.

Setelah selesai itu pula, gua teringat kembali hampir seluruh kenangan dalam hidup gua. Kenangan ketika gua masih kecil sampai sebesar sekarang.
Gua ingat sekali, ketika gua masih sangat kecil, gua tinggal di Jakarta. Pekerjaan gua setiap malam adalah melihat kereta malam yang lewat di stasiun Cawang. Dulu gua tinggal di daerah tebet sebelum gua pindah ke Bogor. Gua ingat ketika dulu gua TK, gua diajar perkalian, gua tidak bisa, bokap gua marah tiada tara, gua hanya bisa menangis dan meminta pertolongan nyokap gua.
                                          
Banyak kenangan – kenangan berenang – renang di pikiran gua. Seperti ketika ditanya bule Finlandia “Dimana Toilet?”, lalu gua menunjukkan dimana toilet pria dan dia salah masuk ke toilet wanita. Dan ketika gua dan pasangan hidup gua melihat sebuah anak bule terjatuh dan menabrak sebuah tong sampah di XXI Botani Square. Ada kisah juga ketika gua diteror banci – banci kalengan di jalan yang membuat gua mengeluarkan keringat dingin. Semua terkenang di kepala gua. Seakan mereka menari – nari dan menghiasi pikiran gua yang benar – benar kosong saat itu. Itu merupakan entertainment yang bagus. Sebuah Flashback yang dapat membuat gua mengais – ngais tanah karena ingin mengulang kejadian itu.

Akhirnya gua mengambil walkman yang sudah selesai gua charge. Lagu Bruno Mars – Just the way you are dan lainnya menemani malam gua tersebut.

Dulu, ketika gua menemukan pasangan hidup pertama gua, dia selalu mengucapkan good night setiap malam. Menyuruh gua sikat gigi dan cuci kaki sebelum tidur. Menyuruh gua mengerjakan tugas setiap gua punya tugas. Gua ingin kembali ke masa itu, dimana dia sangat memperdulikan kehidupan gua dan gua memperdulikan kehidupannya. Gua juga ingat ketika gua berada di bis, satu bangku dengannya, dia menyuruh gua mendengarkan sebuah lagu indah lewat headset yang membuat gua tertidur ketika berada di bis dan di sampingnya. Dia juga pernah membelikan gua bunga mawar merah 6 batang (kalau tidak salah) yang gua tidak tahu untuk apa dan apa maksudnya. Kenangan – kenangan itu benar – benar membekas di kepala gua dan menghiasi pikiran gua malam itu. Gua ingin sekali membuatkan susu untuknya seperti saat gua berada di rumahnya di suatu hari yang indah.

Ketika gua mempunyai pasangan hidup, dia pernah berkata kepada gua, “Gua mau kayak gini seterusnya.” Gua pun sampai saat kini masih bertanya – tanya. “Apakah saat ini semua bisa menjadi seperti dulu? Seperti saat gua memiliki kenangan manis dengannya.”

Malam itu, seluruh kenangan menghiasi pikiran gua. Seluruh kenangan dari kecil hingga sekarang. Kenangan pahit maupun kenangan manis. Malam itu, gua tidur dengan keadaan yang sedikkit berbeda. Penuh dengan kenangan – kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar