Senin, Agustus 01, 2011

It's a history



Gue hidup sudah 16 tahun. Banyak hal yang telah gue lalui. Di setiap waktunya, gue mempelajari hal – hal yang ada di dunia ini. Mulai dari hukum 1 + 1 = 2 sampai rumus e = mc2.

Beberapa waktu lalu, gue pernah membaca buku Bread For Friends yang diberikan oleh temen gue, Marini. Buku itu memberi tahu banyak hal tentang kehidupan, tentang teori – teori yang hidup di dalam lingkaran kehidupan kita yang tak akan tahu kapan berhenti.

Menurut gue, teori kehidupan tak akan selalu dijalani, tetapi dapat selalu di renungkan dan dipahami.
Dari sekian banyak teori kehidupan, gue menemukan satu teori yang pasti. Di dunia ini ada salah satu hal yang akan selalu hidup, yaitu perubahan.

Change always happen in this world.
Ketika gue kelas 1 SMP dulu, ketika bulan puasa, gue sering sekali ber-sms-ria dengan temen gue yang bernama Arditra. Lalu seiring waktu teman bertambah dan pada puasa tahun berikutnya, gue ditemani oleh temen gue yang bernama Rosalina. Begitupun setiap tahun. Hampir setiap tahun teman cerita gue selama puasa berganti.

Dari perubahan dan waktu yang terus berjalan sampai akhir waktunya, timbullah sejarah. Sejarah adalah sesuatu yang menarik untuk diingat dan dikenang. Mengapa? Simpel aja. Karena kita tak akan mengalami hal yang sama persis seperti sebelumnya. Sejarah tak akan terulang meskipun kejadiannya sama, tetapi pasti akan ada yang berbeda. Tak akan sama persis.
Dari sejarah inilah, di dalam diri kita akan timbul rasa kangen. Dan kadang, rasa kangen dapat menyiksa.

Di satu pagi, gue sedang libur sekolah dan saat itu pembokat gue sedang sarapan sambil nonton infotainment yang gajelas. Gue pergi ke depan rumah buat ngambil koran. Tanpa sengaja, gue melihat nama Rosalina (gue lupa nama lanjutannya). Pikiran gue langsung mengingat nama Rosalina Mursyid yang dulu selalu menjadi teman cerita gue. Dan hari itu, gue bernostalgia.

Pernah pula ketika gue pulang sekolah, jam di HP menunjukkan bahwa sekarang jam 6.17. Saat itu sedang hujan dan gue sedang jalan kaki menuju terminal Baranang siang. Kemerlipan lampu dan air hujan yang turun dari awan di langit mengingatkan gue pada kenangan yang menusuk dan memaksa untuk diingat. Yeah, I’m a sentimental person.

Di akhir tahun ajaran 2011/2012, gue sedang liburan. Karena gue bosen, gue memutuskan untuk pergi ke sentul bersama temen gue dengan mobil temen gue. Selama temen gue berbelanja di Hypermart, gue memutuskan untuk lanjut menyusuri dataran sentul menggunakan mobil temen gue tentunya.
Di satu daerah dekat Hypermart, gue mematikan mesin mobil dan tiduran di kap mesin mobil yang masih hangat (seriously, enak looh).
Gue bernostalgia kembali. Mengingat kenangan bersama kelas X-8 gue di SMAN 3 Bogor, mengingat kenangan bersama kelompok belajar gue ketika SMP, mengingat tentang cinta gue yang selalu berpindah pindah dari satu manusia ke manusia lainnya, mengingat kesalahan yang gue sering lakukan, dan lainnya. Hal itu kemudia berubah saat temen gue tadi sms minta dijemput di depan Hypermart.
Bahkan ga jarang ketika gue ngepost di blog gue ini gue bernostalgia, mengigat setiap nama temen gue dari TK sampai sekarang. Vivi, Maya, Dina, Ihsan, Aldo, dll. Terlalu banyak untuk disebutkan tetapi tidak terlalu sedikit untuk diingat.
Gue berpikir, apa yang dapat gue lakukan kepada kengan yang memaksa untuk terus diingat selain mengingatnya dan menyatakan bahwa Gue ingin hal itu terjadi kembali?

Saat gue menulis cerita ini, gue pun sedang bernostalgia. Mengingat seluruh kenangan yang dapat gue ingat dan gue kenang. It’s a sweet thing to do.

Satu hal lagi yang akan gue katakan.
Marhaban Ya Ramadhan, selamat menjalani ibadah puasa bagi yang menjalankannya.
See you on the next post.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar